Blog-nya Mba Ani yang berisi: "Rangkuman Materi, Soal Latihan, dan Pendalaman Materi SD (Kurikulum 2013)"

Kamis, 07 Juni 2012

MANAJEMEN dan ANALISIS DATA-2


Tugas-1: PRE-TEST

 MANAJEMEN dan ANALISIS DATA-2


Nama: Anifatun Mu’asyaroh          NPM   : 1006668014

1.      Dari data “Uji bivariat, confounding, & interaksi.SAV” lakukan uji statistik untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR.
2.     Sajikan hasil analisis anda dan Interpretasikan



1.      Analisis Bivariat
a.      Hubungan antara umur dengan BBLRà Uji t independen
Tabel 1
Distribusi Rata-rata Umur Responden dengan Berat Badan Bayi
BBLR
Mean
SD
SE
P value
n
Ya
23,42
9,982
1,289

0,523
60
Tidak
22,55
3,159
0,408
60

Rata-rata umur responden yang kondisi bayinya tidak BBLR adalah 22,55 tahun dengan standar deviasi sebesar 3,159 tahun. Sedangkan rata-rata umur responden yang kondisi bayinya BBLR adalah 23,42 dengan standar deviasi sebesar 9,982 tahun. Pada hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,523 di mana melebihi alpha=0,05. Dengan demikian pada alpha 5% terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata umur responden antara ibu yang bayinya BBLR dan tidak BBLR.

b.      Hubungan antara Hb dengan BBLRà Uji t independen
Tabel 2
Distribusi Rata-rata Kadar Hb Responden dengan Berat Badan Bayi

BBLR
Mean
SD
SE
P value
n
Ya
11,833
1,0938
0,1412

0,045
60
Tidak
12,210
0,9339
0,1206
60
Rata-rata kadar Hb responden yang kondisi bayinya tidak BBLR adalah 12,210 gr% dengan standar deviasi sebesar 0,9339 gr%. Sedangkan rata-rata kadar Hb responden yang kondisi bayinya BBLR adalah 11,833 gr% dengan standar deviasi sebesar 1,0938 gr%. Pada hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,045 di mana kurang dari alpha=0,05. Dengan demikian pada alpha 5% terlihat bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Hb responden antara ibu yang kondisi bayinya BBLR dan tidak BBLR.

c.       Hubungan antara status gizi dengan BBLRà Uji Kai Kuadrat
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi dengan Berat Badan Bayi

Status Gizi
BBLR
Total
OR
(95% CI)
P value
Tidak
Ya
n
%
n
%
n
%
Baik
40
66,7
20
33,3
60
100
4.00
1,872-8,545
0,001
Kurang
20
33,3
40
66,7
60
100
Jumlah
60
100
60
100
120
100

Dari hasil analisis hubungan antara status gizi responden dengan berat badan bayi didapatkan bahwa ada sebanyak 20 (33,3%) orang responden dengan gizi baik yang memiliki bayi BBLR. Sedangkan pada responden dengan status gizi kurang ada sebanyak 40 (66.7%) orang yang memiliki bayi BBLR. Pada hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,001 (<0,05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian BBLR antara responden dengan status gizi baik dan kurang (ada hubungan yang signifikan antara status gizi responden dengan kondisi berat bayi).
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR 4, artinya responden dengan status gizi kurang mempunyai peluang memiliki bayi dengan kondisi BBLR sebesar 4,0 kali daripada responden dengan gizi baik.


d.      Hubungan antara anemia dengan BBLRà Uji Kai Kuadrat
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Status Anemia dengan Berat Badan Bayi

Status Anemia
BBLR
Total
OR
(95% CI)
P value
Tidak
Ya
n
%
n
%
n
%
Ya
36
60
24
40
60
100
0,444
0,214-0,923
0,045
Tidak
24
40
36
60
60
100
Jumlah
60
100
60
100
120
100

Dari hasil analisis hubungan antara status anemia responden dengan berat badan bayi didapatkan bahwa ada sebanyak 36 (60%) orang responden tidak menderita anemia yang memiliki bayi BBLR. Sedangkan pada kelompok responden yang menderita anemia ada sebanyak 24 (40%) orang yang memiliki bayi BBLR. Pada hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,0451 (<0,05) maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian BBLR antara responden yang menderita anemia dan tidak menderita anemia (ada hubungan yang signifikan antara status anemia responden dengan kondisi berat bayi).
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR 0,444, artinya responden dengan status anemia mempunyai peluang memiliki bayi dengan kondisi BBLR sebesar 0,444 kali daripada responden yang berstatus tidak anemia.
è Terjadi anomali. Berdasarkan beberapa sumber yang pernah saya baca, pada umumnya, ibu hamil yang menderita anemia justru berpeluang lebih besar memiliki bayi dengan kondisi BBLR dibandingkan ibu hamil yang tidak menderita anemia.

e.       Hubungan antara sosial ekonomi dengan BBLRà Uji Kai Kuadrat
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Status Sosial Ekonomi Gizi dengan Berat Badan Bayi
Status Anemia
BBLR
Total
OR
(95% CI)
P value
Tidak
Ya
n
%
n
%
n
%
Tinggi
41
70,7
17
29,3
58
100
5,458
2,498-11,928
0,0005
Rendah
19
30,6
43
69,4
62
100
Jumlah
60
100
60
100
120
100


Dari hasil analisis hubungan antara status sosial ekonomi responden dengan berat badan bayi didapatkan bahwa ada sebanyak 17 (29,3%) orang responden dengan status ekonomi tinggi yang memiliki bayi BBLR. Sedangkan pada responden dengan status gizi kurang ada sebanyak 43 (70.7%) orang yang memiliki bayi BBLR. Pada hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,0005 (<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan proporsi kejadian BBLR antara responden dengan status sosial ekonomi tinggi dan rendah (ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi responden dengan kondisi berat bayi).
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR 5,458, artinya responden dengan status sosial ekonomi rendah mempunyai peluang memiliki bayi dengan kondisi BBLR sebesar 5,458  kali daripada responden dengan status sosial ekonomi tinggi.




Sumber:
http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=13940 (diakses Minggu, 26 Feb 2012, pukul 23.33 WIB)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar :)

Postingan Populer