TUGAS
MATA
KULIAH KESEHATAN IBU DAN ANAK
Laporan Hasil Wawancara
dan Pengamatan terhadap Puskesmas Depok Jaya
oleh
Anifatun
Mu’asyaroh
1006668014
Kelas
KIA, Ibu Evi Martha
(Jumat
pukul 08.00-09.40, Aula A)
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Oktober 2011
Laporan
Hasil Wawancara dan Pengamatan terhadap Puskesmas Depok Jaya
Hari/Tanggal Wawancara : Jumat, 30 September 2011
Pukul : 08.50 WIB
Tempat : Puskesmas Depok Jaya, Beji, Depok
Narasumber : Ibu Dr. Yani Nuryani selaku Kepala Puskesmas
Depok Jaya
Riwayat Narasumber : - Puskesmas
Kalimulya sebagai staff (1992-1994)
-
Puskesmas Pancoran Mas
sebagai staff (1994-2005)
-
Puskesmas Sawangan
sebagai staff (2005-2010)
- Puskesmas
Depok Jaya sebagai kepala puskesmas (2010-sekarang)
Laporan
ini berisi resume hasil wawancara kepala dan mengamati kinerja Puskesmas Depok
Jaya pada hari Jumat, 30 September 2011 yang cenderung berlangsung sama di
hari-hari lain.
A. Pengertian Puskesmas
Pengertian
puskesmas berdasarkan keterangan yang sudah disampaikan oleh Dr. Yani adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pemberian layanan kesehatan di suatu wilayah kerja.
B. Cakupan Wilayah Kerja Puskesmas
Depok Jaya
Setiap puskesmas
mempunyai wilayah kerjanya masing-masing yang sudah terbagi-bagi banyak porsi
wilayahnya dan biasanya mencakup beberapa RW. Misalnya, Puskesmas Depok Jaya
ini mempunyai wilayah kerja yang berbeda dengan Puskesmas Mampang. Puskesmas
Depok Jaya mempunyai cakupan wilayah kerja sebanyak 14 RW sedangkan Puskesmas
Mampang sebanyak 15 RW. Meski demikian, kedua puskesmas tersebut berada di
bawah naungan Puskesmas Pancoran Mas.
C. Visi dan Misi Puskesmas
Depok Jaya
Puskesmas Depok
Jaya beserta jajarannya telah menyelanggarakan berbagai upaya kesehatan di
wilayah tersebut. Dalam pelaksanaannya, Puskesmas ini mempunyai visi dan misi
yang belum pernah diubah sejak awal berdiri, sebagai berikut:
-
Visi
Masyarakat sehat sejahtera melalui peran puskesmas
dalam memberikan pelayanan yang bermutu, terjangkau, efektif, dan responsif.
-
Misi
1. Memberikan pelayanan
secara menyeluruh, merata, terpadu serta berorientasi kepada kepuasan
masyarakat.
2. Mengupayakan
kemandirian masyarakat dalam melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PBHS).
3. Memberikan respon
secara cepat dan tepat terhadap penyakit menular dan penyakit berbasis
lingkungan.
4. Memberdayakan seluruh
potensi yang ada.
D. Struktur Puskesmas
Depok Jaya
Terkait dengan
poin ke-4 pada misi tersebut, Puskesmas Depok Jaya, dalam keterbatasan jumlah
tenaga medis yang terdapat di sana, selalu berupaya memberikan pelayanan
terbaik bagi para pasien. Hal ini dilakukan dengan cara memberdayakan seluruh
potensi tenaga medis tersebut dan membaginya ke dalam unit-unit yang jumlahnya
lebih banyak dibandingkan jumlah tenaga medisnya. Hal di atas dapat dilihat
dalam susunan atau struktur Puskesmas Depok Jaya di bawah ini.
Adanya sedikit keterbatasan tenaga atau
sumber daya manusia di Puskesmas Depok Jaya menyebabkan ada beberapa unit yang
ditangani oleh satu orang yang sama. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kekurangan
jenis pelayanan yang diberikan atau didapatkan oleh pasien puskesmas. Jadi,
meskipun harus ada tugas ganda, para tenaga meds dan kesehatan di sana rela
untuk melakukannya demi terlaksananya pelayanan kesehatan yang memadai untuk
warga.
E.
Bentuk
Pelayanan di Puskesmas Depok Jaya
Bentuk pelayanan yang diberikan oleh
Puskesmas Depok Jaya mencakup pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung.
1. Pelayanan
di dalam gedung berupa pelayanan yang biasa kita lihat atau kita alami saat
berobat di puskesmas, yaitu berupa pemeriksaan, konsultasi, dll.
2. Pelayanan
di luar gedung itu sendiri dapat berupa penyuluhan terhadap warga, posyandu
yang bahkan bisa melayani setiap hari, poswindu untuk para lansia, dll. Khusus
untuk pelayanan di luar gedung ini, tempat atau lokasi pelayanan tidak stag di sekitar puskesmas atau oleh
staff puskesmas saja. Namun, ada petugas kesehatan lain nonstaff puskesmas yang
bertanggung jawab untuk setiap kegiatan.
Puskesmas dan jajarannya bertugas
sebagai pengawas dan pengatur. Jadi, untuk pelayanan kesehatan di luar gedung,
petugas dapat mengumpulkan pasien-pasien di suatu tempat lalu memberi
penyuluhan kepada mereka atau mendatangi pasien tersebut ke rumah mereka satu
per satu lalau memberikan pendekatan intrapersonal.
Adapun pelayanan yang dimaksud di atas
terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori Kegiatan Wajib/Pokok dan kategori Kegiatan
Tambahan/Pengembangan.
Kegiatan Pokok/Wajib,
ada 6:
|
Kegiatan
Tambahan/Pengembangan, ada 9:
|
1. Upaya
promosi kesehatan
2. Upaya
Kesehatan lingkungan
3. Upaya
KIA dan KB
4. Upaya
perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya
pengobatan
|
1. Upaya
kesehatan sekolah
2. Upaya kesehatan olahraga
3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4. Upaya kesehatan kerja
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut
6. Upaya kesehatan jiwa
7. Upaya kesehatan mata
8. Upaya kesehatan usia lanjut
9. Upaya
tradisional
|
Setiap
kegiatan pelayanan di atas mempunyai satu orang yang bertanggung jawab sehingga
tidak ada kegiatan yang terbengkalai atau tidak terurus.
Di puskesmas yang kami
kunjungi ini, belum ada pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat inap masih baru
disediakan di puskesmas-puskesmas besar atau puskesmas pusat, seperti:
Puskesmas Sukma Jaya dan Puskesmas Cimanggis. Oleh karena itu, pelayanan di
puskesmas Depok Jaya masih sebatas rawat jalan bagi pasien.
F.
Ruangan
di Puskesmas Depok Jaya
Di Puskesmas Depok
Jaya, terdapat kurang lebih 12 ruangan yang tiap ruangan memiliki fungsi
berbeda. Berikut ini adalah daftar ruangan yang terdapat di dalam puskesmas ini
(nomor ruangan tidak urut):
1. Ruang Imunisasi
Ruangan ini digunakan
sebagai tempat mengimunisasi para balita.
2. Ruang Poli Gigi
Ruangan ini berada di
pojok ruangan. Di sini ada 2 dokter gigi yang memberikan pelayanan terhadap
pasien yang mempunyai permasalahan dengan gigi dan mulut. Ruangan ini sebagai
sarana untuk merealisasikan salah satu kegiatan pengembangan puskesmas yaitu
upaya kesehatan gigi dan mulut.
3. Ruang KIA (Poli
Reproduksi, Poli KIA)
Seperti di Poli Gigi,
Poli ini ditangani oleh 2 dokter atau tenaga medis wanita. Ruangan ini merupakan
pusat kegiatan Posyandu apabila pasien tidak sempat datang ke Posyandu desa;
konsultasi dan pemeriksaan ibu hamil; konsultasi dan pemeriksaan anak serta
kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan ibu dan anak. Di daerah tersebut
sudah sangat sedikit warga yang mempergunakan jasa dukun bayi, bahkan bisa
dikatakan hamper tidak ada. Oleh karena itu pelayanan untuk KIA di desa/wilayah
sekitar Puskesmas Depok Jaya benar-benar terpusat pada puskesmas tersebut dan
kegiatan-kegiatan kesehatan lain di luar puskesmas yang dilakukan di bawah
kontrol puskesmas, seperti Posyandu dan Poswindu.
4. Laboratorium
Laboratorium seperti
yang sudah kita ketahui digunakan sebagai tempat untuk meneliti berbagai hal
yang digunakan dalam proses pemeriksaan untuk menentukan diagnosa dini. Hal-hal
tersebut seperti cek darah, dll. Namun, dikarenakan sedikit keterbatasan
fasilitas di puskesamas fungsi laboratorium belum semaksimal fungsi
laboratorium di rumah sakit.
5. Ruang Klinik TB/Paru
Dilihat dari namanya,
sudah jelas sekali ruangan ini digunakan untuk menangani pasien spesialisasi
penyakit TB/Paru. Namun, ruangan ini sebatas sebagai ruang pemeriksaan terhadap
pasien.
6. Ruang Vaksin
Ruang vaksin merupakan gudang dari segala
vaksin-vaksin yang digunakan untuk imunisasi atau vaksinasi. Di dalamnya
terdapat alat-alat vaksinasi, seperti jarum suntik, obat-obat cair, vaksin dan
merupakan ruangan yang sangat tertutup serta hanya boleh dimasuki oleh petugas.
7. Ruang Poli Umum
Poli Umum digunakan
sebagai ruang pemeriksaan tahap awal. Pasien penyakit umum akan diperiksa di
ruangan ini. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya penyakit baru atau
perlu dilakukan tindakan, maka pasien akan dirujuk ke ruangan yang sesuai,
misalnya ke ruang Klinik TB/Paru atau ke ruang tindakan.
8. Ruang Tata Usaha
Ruangan ini digunakan
sebagai tempat untuk mengatur segala urusan keadministrasian puskesmas. Di sana
terdapat data-data mengenai jumlah pasien dan perkembangannya dari waktu ke
waktu, keuangan puskesmas, dan rekaman segala kegiatan sehari-hari yang ada di puskesmas
9. Ruang Tindakan
Ruang tindakan adalah
ruang yang dituju untuk melakukan pertolongan pertama untuk pasien. Di dalam
ruangan ini, pasien akan diberikan tindakan entah itu berupa pemeriksaan lebih
lanjut setelah dirujuk dari poli umum, penanganan lebih lanjut terhadap luka
fisik yang segera membutuhkan tindakan, atau tindakan-tindakan penyelamatan
pertama bagi pasien kecelakaan, dll.
10. Ruang
Obat
Ruangan ini merupakan
tempat penyimpanan obat. Obat-obat yang sudah didapatkan dari Dinkes untuk
selanjutnya akan disimpan di dalam ruangan ini. Jumlah obat-obat tersebut
disesuaikan dengan penyakit yang lebih sering muncul di dalam warga.
11. Ruang
Poli Anak
Hampir sama seperti
poli KIA, hanya saja di sini terfokus untuk melayani penyakit-penyakit anak.
12. Ruang
Klinik Gizi dan Kesling
G.
Mekanisme
Pelayanan Puskesmas Depok Jaya
Mekanisme pelayanan di Puskesmas Depok Jaya cenderung sama dengan puskesmas-puskesmas lain. Secara garis besar, alur pelayanan di Puskesmas Depok Jaya adalah sebagai berikut:
Pelayanan diawali
dengan pendaftaran di loket pendaftaran. Untuk poli umum biaya pendaftaran
sebesar Rp. 2.000,00. Namun, untuk poli khusus, seperti poli gigi dan TB,
dikenakan biaya tambahan sebagai pengganti biaya tindakan. Khusus untuk pemakai
kartu askes atau jamkesmas, pasien tidak perlu membayar pada saat melakukan
pendaftaran.
Setelah itu, pasien
akan mengantre untuk dipanggil ke ruangan pemeriksaan untuk diperiksa dan
mengetahui diagnosa dini terhadap pasien. Apabila diperlukan tindakan segera
maka pasien akan dirujuk ke ruangan tindakan untuk segera menangani
permasalahan kesehatan tersebut. Selanjutnya, pasien akan diberi resep untuk
ditebus di ruang obat. Setelah itu pasien dapat pulang.
H. Kondisi Operasional di
Puskesmas Depok Jaya
Di atas sudah
disebutkan bahwa Puskesmas Depok Jaya merupakan puskesmas “anakan” dari
Puskesmas Pancoran Mas, sedangkan Puskesmas Pancoran Mas sendiri bertanggung
jawab kepada Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan di sini disebut Unit Pelaksana
Teknik Dinas (UPTD) sedangkan puskesmas disebut sebagai Unit Pelaksana
Fungsional. Jadi, Dinkes yang bertanggung jawab terhadap teknis, sedangkan
puskesmas berperan sebagai lembaga fungsional yang member pelayanan langsung
kepada masyarakat.
Seperti halya tempat
pelayanan kesehatan milik negara yang lain, puskesmas menerima adanya pasien
jamkesmas, jamkesda dan askes tanpa memberlakukan pelayanan berbeda. Jamkesmas
telah didistribusikan kepada warga setempat sejak dikeluarkan. Namun, terdapat
kendala pada pendistribusian sehingga ada warga yang tidak mendapatkan
Jamkesmas tersebut. Solusi untuk kondisi ini adalah adanya pengalihan kepada Jamkesda
perallihan dengan syarat persetujuan dari RT dan RW serta telah diverivikasi
oleh puskesmas dengan observasi lapangan.
Dalam hal operasional,
kendala sering muncul lebih diakibatkan oleh adanya keterlambatan turunnya
kucuran dana dari pemerintah mengenai penggantian dana Jamkesma. Bahkan, hingga
bulan September kemarin, pemerintah belum menurunkan dana penggantian untuk bulan
Juli. Namun, Dr. Yani mengklaim bahwa hal ini sudah menjadi suatu hal yang
biasa terjadi. Untuk menangani keterlambatan itu, puskesmas mengakalainya
dengan cara menalangi dana pengobatan dengan dana pribadi puskesmas. Untuk
pendistribusian obat, puskesmas tersebut tidak mengalami kendala berarti.
Pesanan obat ke Dinkes datang dan diberikan sesuai pesanan puskesmas sehingga
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
I. Kesadaran Warga Sekitar
terhadap Pentingnya Puskesmas
Dari sekitar 200 orang
pasien yang datang ke puskesmas di setiap harinya, sebagian besar di antaranya
merupakan pasien poli umum, disusul oleh pasien KIA. Hal ini mencerminkan bahwa
warga sudah sadar akan pentingnya KIA. Dr. Yani juga mengatakan bahwa sudah
tidak ada lagi warga sekitar yang menggunakan jasa dukun dalam persalinan,
meskipun di sekitar wilayah itu masih ada dukun bayi. Pelayanan KIA yang
diberikan di puskesmas sama seperti yang diberikan dalam posyandu pada umumnya,
meliputi imunisasi, penimbangan serta pemeriksaan anak dan balita.
Upaya pengembangan
untuk masyarakat yang telah dilakukan oleh puskesmas adalah upaya SIAGA.
Masyarakat setempat pada umumnya sudah menyadari pentingnya kesehatan dan
sangat aktif untuk meningkatkan kualitas kesehatan di sana. Hal ini dibuktikan dengan
perolehan penghargaan dan/atau juara yang tak jarang mereka capai sebagai Desa
Siaga di Depok. Penghargaan yang diperoleh warga merupakan contoh keberhasilan
pola pengorganisasian dan pengembangan masyarakat yang dapat diterima dan
diterapkan dalam masyarakat.
Meski, Harapan dari Dr.
Yani sendiri sebagai orang yang berkecimpung di dunia kesehatan, masyarakat
lebih mengenali fungsi dari puskesmas dan kesehatan masyarakat sehingga
pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas Depok Jaya dapat tercipta
secara optimal dan maksimal. Terlebih fasilitas dan tenaga medis yang tersedia
di puskesmas tersebut dapat dipastikan sudah cukup memadai.
Informasi yang bagus dan bermanfaat sekali...
BalasHapusjangan lupa juga kunjungi halaman ini
http://mesinantrianmakingsolution.blogspot.co.id
http://alatskpberkualitas.blogspot.co.id
--------------------------
IT Marketing
PT Cendana Teknika Utama
Aris Widyanto
0813 1020 7780